Adab/Etika Membaca Al-Qur’an (Mengaji)

Menurut Imam Ghazali dan Jaluddin As Suyuti:

  1. Membersihkan mulut dan gigi terlebih dahulu (kumur dan bersikat gigi/bersiwak)
  2. Berwudhu, mengingat yang akan dibaca adalah Kalam Ilahi
  3. Berpakaian rapi dan menutup aurat
  4. Membaca di tempat yang bersih dan Masjid adalah tempat yang utama
  5. Menghadap kiblat
  6. Mengambil Al-Qur`an dengan tangan kanan
  7. Berniat ibadah karena Alloh SWT serta berniat mengamalkan dan menyebarkan pesan al-Qur`an dengan semampunya
  8. Membaca taawudz dan Basmalah
  9. Membaca dengan pelan (tartil) dan tidak tergesa-gesa (dengan tajwid yang benar)
  10. Membaguskan suara ketika membacanya. Boleh membaca dengan dikeraskan, tetapi lebih baik dipelankan (terdengar oleh sendiri)
  11. Membaca Al-Qur’an dengan berusaha mengetahui artinya dan memahami inti dari ayat yang dibaca dengan beberapa kandungan ilmu yang ada di dalamnya.
  12. Tidak membaca al-Qur`an sambil mengunyah makanan atau  makan
  13. Tidak memotong bacaan dengan kegiatan lain
  14. Setelah selesai membaca al-Qur’an membaca “shadaqallaahul ’azhiim”
  15. Membaca doa senandung al-Qur`an
  16. Al-Quran ditaruh di tempat yang tinggi dengan niatan memuliakan Kitab suci.

Sumber:

Kitab Minhajul Muslim

At-Tibyan Fi Adaabi Hamlatil Qur’an

7 respons untuk ‘Adab/Etika Membaca Al-Qur’an (Mengaji)

    1. maksudnya tidak boleh bersuara keras?
      ya kita suaranya lirih saja kalau memang mengganggu.
      kalau masih tak boleh ya kita tanpa bersuara, yg penting kita sudah niatan membaca alquran.

  1. Assalamualaikum,

    Menutup aurat adakah ini beerti, kalau untuk wanita biarpun di dalam rumah masih perlu memakai tudung?

    Harap dapat membantu.

    Terima kasih.

    1. w,salam
      menurut pendapat kami sebaiknya tetap memakai tudung meskipun kita diperbolehkan membuka tudung di dalam rumah sendiri. Hal ini karena untuk menjaga etika/sopan-santun dalam membaca Al-Qur’an. Sama halnya dengan sahnya sholat bagi laki-laki yang (maaf) telanjang dadanya, namun kurang sopan jika dilihat dari segi etikanya.
      waallahu a’lam

Tinggalkan Balasan ke Mardayani, S.Kep., Ns Batalkan balasan